Label

Senin, 25 November 2013

Mereka bilang, Saya Jelek!

Syukur Alhamdulillah saya bisa menulis di blog saya tercinta ini. Untuk saat ini, saya ingin sekali mencurahkan isi hati saya lewat blog ini.

Sebenarnya, judul yang saya angkat ini terinspirasi dari cerpen Djenar Maesa Ayu yang berjudul "Mereka Bilang, Saya Monyet!". Kebetulan sekali, hari ini ada seseorang yang tak perlu saya sebut namanya, mungkin kita sebut saya Mr. X mengatakan bahwa saya jelek.

Sodara, perlu saya beritahukan tetapi ini sangat memalukan. 



Saya memang tidak cantik - cantik amat, saya pendek dan tidak tinggi, saya alhamdulillah mancung ke dalam, wajah saya pun penuh komedo (kecil* tapi) dan ada bekas - bekas jerawat sedikit, juga berpori - pori besar tetapi tidak sebesar mangkok.

Tetapi, saya masih merasa cantik, ya pokoknya sederhana, jelek tidak, cantik juga tidak.

Tepatnya hari senin minggu lalu, wajah saya mengeluarkan reaksi yang sangat ekstrem. Entah karena mencoba produk baru yang konon katanya dari luar negeri, atau kah karna hormon saya sedang melonjak - lonjak seperti kadal naik pohon kelapa. *entah apa itu* Atau karena global warming? *Loh tambah gag nyambung*
Wajah saya jadi berjerawat kecil - kecil dan yang paling membuat kenangan adalah bekasnya yang menghiasi wajah saya.

Sore itu saya langsung ke klinik kecantikan. Setelah di kasih resep - resep macam - macam, setiap malam saya selalu melakukan ritual kecantikan demi memulihkan kembali kecantikan saya.

Hari dan setiap hari, selalu ada yang bertanya "Wajah kamu kenapa?" "Kamu gag cocok produk ya?" "Kami mau haid ya?" "Kamu kok gitu". Pokoknya segala macam pertanyaan bertubi - tubi saya terima dengan tangan terbuka tanpa membuat umpan balik. *Loh, kayak sepak bola?*

Tapi hari ini saya agak merasa sedih. Why?
Salah satu teman saya si Mr. X, setelah perkuliahan tadi bilang sama saya secara tiba - tiba tanpa memberi pendahuluan ataupun latar belakang,
"Mbak, kamu kok jadi jelek?" kata Mr. X.
"Iya, memang kok." *senyum sinis*
"Ini jujur loh mbak, kamu jadi jelek." katanya lagi
"He'em. Emang kok aku jelek." *senyum makin sinis*

Sodara - sodara sebangsa dan setanah air.
Apakah salah mengatakan orang jelek di hadapan orang jelek tersebut?
Jawabannya TIDAK.
Karena kalau memang kenyataan, orang jelek itu tidak perlu marah. 
Tetapi permasalahannya, apakah kata - kata tersebut sopan kita ajukan pada orang yang kita anggap jelek?
Bukankah kita selalu di ajarkan untuk saling menghargai orang lain, sejelek apapun orang itu di hadapan kita.
Bukankah orang jelek juga punya hati dan perasaan yang bisa sakit hati.

dari kosata katanya "jelek" berarti sesuatu yang tidak bagus, tidak baik, buruk dan hal - hal negatif lainnya. Tidak pernah ada yang mendefinisikan "jelek" dalam arti bagus, atau baik, kecuali dalam bentuk sindiran.

Faktanya, antara sindiran dan mengejek itu sulit di bedakan.

Ini bukan kali pertama saya di bilang jelek, dulu, sewaktu kejadian yang sama saya salah pakai make up. Ada yang bilang semacam itu. Secara spontan saya langsung pergi dan menangis yang tak bersuara. Menangis dalam rasa malu, menangis karena kita di cap buruk. Sebagai wanita, dan manusia, tentu selalu ingin mendengarkan yang baik - baik saja dari diri kita.
Saya tidak memarahi orang yang bilang saya jelek, karena jelek, setiap orang punya pandangan berbeda tentang "jelek". Dan jika memang kenyataan saya jelek, toh saya tidak pantas marah.

Memang, jujur terkadang menyakitkan. Tapi bisa kah, kita tidak mengumbar kejelekan orang lain jika itu hanya menyebabkan sakit hati? 

Setiap orang suka dengan pujian, maka sebaiknya kita selalu mengungkapkan pujian kepada orang lain sekecil apapun.
Dosen saya pernah bilang, jangan menyakiti jika tak mau disakiti. Memujilah jika kalian juga ingin di puji.

Sodara, sebangsa dan setanah air.
Saya mengambil hikmah dari permasalah ini, sebagai orang jelek kita harus sabar dan tabah. Kita harus yakin bahwa ada kebaikan dari diri kita. Kalau bukan diri kita sendiri yang menghargai diri kita? lantas siapa lagi? Cintailah dirimu, apa adanya. Jangan perdulikan kata orang, karena hidup selalu berputar, kadang kita di bawah, kadang kita di atas. Selalu berdoa, meskipun kita bukan "Good face" tetapi setidaknya kita menjadi "Good Person" yang menjaga tutur katanya agar tidak  menyakiti perasaan orang lain.

Dan bagi orang yang sering menghina atau berkata kejelekan orang,
Segera bertobatlah sebelum pintu tobat tertutup. Berkacalah pada diri kalian masing - masing, sudah baguskah kalian? Lebih baik kalian memuji dari pada mengatakan orang jelek mesti hal tersebut jujur sekalipun. Dan kalau tidak bisa, lebih baik diam.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kalian - kalian yang mencari manfaat. 

Sekian dan Terima kasih.

2 komentar: